Monday, March 18, 2013

Test ATmega8535 (2)

Sambungan :)

Lebih detail, skema sbb:

Pinout (XTAL1 dan XTAL2) dihubungkan dengan komponen Crystal 4 MHz  (dapat juga:  12, 16 MHz, dst). Masing-masing pin Crystal terhubung dengan kapasitor 22 pF dan di grounding. Fungsi blok ini adalah (sebut saja) sebagai pengatur irama.

Pinout RESET, dihubungkan dengan pushbutton (saklar tekan). Ujung pushbutton lainnya disambungkan dengan grounding. Ketika saklar dalam posisi off,  pin mendapat tegangan dari sumber (power/baterai). Untuk langkah pengamanan, pasang Resistor 4k7.

Pinout PB (artinya: Port untuk group B) akan difungsikan untuk sinyal input. Sinyal input akan diatur dengan saklar (on-off). Masing-masing saluran diberi satu saklar. Dengan demikian, diperlukan 8 saklar. Untuk penyederhanaan dan kerapihan, digunakan saklar relay bernama DIPSW.





Sebagai pengaman, masing-masing saluran diberi satu resistor 330. Dengan alasan sama seperti sebelumnya, digunakan resistor pack, yang berisi 8 resistor. Ujung lain dari resistor 330, terhubung dengan ground.

Pinout PC (port group C) akan difungsikan sebagai sinyal output, yaitu sinyal bagi 8 buah lampu LED. Sayangnya karena sinyal tersebut tidak sinkron, maka diperlukan pengendali sinyal, yaitu ULN2803.

Bentuk fisik ULN2803 adalah 8 buah NPN Transistor, yang dikemas di dalam satu IC (integrated circuit), yang mempunyai 18 pin. ULN2803, cocok sebagai interface low logic voltage (TTL, CMOS dan PMOS/NMOS) dengan logika voltase tinggi (lampu, relay dan sebagainya). ULN2803 menyediakan 8 saluran, Pinout 10, adalah COM, yang terhubung dengan dioda pembatas, dan terhubung dengan sumber tegangan. Pinout 9, digunakan sebagai ground. Dengan tersedianya 8 saluran, maka ULN2803, dapat menangani 8 relay.



Sebagai pengaman tegangan bagi lampu LED, dipasang resistor 330 ohm, untuk setiap saluran lampu LED.

No comments:

Post a Comment