Wednesday, April 27, 2016

Komponen Elektronik Computer Vision: ATmega8535

Setiap rangkaian computer vision perlu unit pengendali. Salah satu unit pengendali adalah mikrokontroler. Salah satu keluarga mikrokontroler yang cukup dikenal dan mudah didapat yaitu mikrokontrroler AVR ATmega. Mikrokontroler ATmega8535 termasuk mikrokontroler 8 bit dan berteknologi CMOS, dengan konsumsi daya rendah. ATmega8535 dirancang berbasis arsitektur Enhanced RISC AVR, yang sepuluh kali lebih cepat dari CISC konvesional. Sebagian besar kode intruksi RISC dikemas dalam satu siklus clock sehingga dapat mengoptimasi komsumsi daya per kinerja karena  memiliki keluaran (throughput) sampai dengan 1 MIPS (million instructions per second) per MHz.

Mengapa bisa?

Prosesor AVR menggabungkan set instruksi yang kaya dengan 32 register umum. Seluruhnya, yaitu ke 32 register tersebut dihubungkan langsung dengan pemproses logic (ALU-Arithmetic Logic Unit), dan menyediakan 2 register independen untuk diakses dalam satu instruksi yang dijalankan dalam satu siklus clock. Ini membuat kode intruksi menjadi efisien dan meningkatkan kinerja jauh lebih cepat dari CISC

Beberapa fitur utama ATmega8535:

  • Advanced RISC Architecture CPU (Central Processing Unit)  8 bit, 32 register
  • Port I/O 32 bit
  • ADC (Analog to Digital Converter) 10 bit 8 kanal input.
  • Timer/Counter tersedia 3 type: Mode Compare, Interupsi Internal dan Interupsi Eksternal
  • Watchdog Timer dengan osilator internal
  • SRAM 512 Bytes dan EEPROM 512 Bytes
  • Endurance: 100,000 Write/Erase Cycles

CPU dengan teknologi Arsitektur RISC tingkat lanjut
– 130 Instruksi yang powerful, dengan eksekusi Clock Cycle tunggal
– 32 x 8 Register
– Operasi statis secara penuh
– Bisa mencapai 16 MIPS pada frekuensi 16 MHz
– Multiplier On-chip 2-cycle

I/O and Packages
- 32 Programmable I/O Lines, dikelompokan menjadi 4 group: PortA, PortB, PortC dan PortD
- 40-pin PDIP, 44-lead TQFP, 44-lead PLCC, and 44-pad QFN/MLF


ADC (Analog to Digital Converter) 10 bit 8 kanal input, dapat berbentuk:
- 8 Single-ended Channels
- 7 Differential Channels Untuk Model TQFP
- 2 Differential Channels with Programmable Gain at 1x, 10x, or 200x Untuk Model TQFP

Blok Diagram ATMega 8535:



Komponen Elektronik Computer Vision: Resistor


Pengelihatan komputer (computer vision) terbentuk dari komponen-komponen, Salah satunya adalah komponen penghambat arus atau resistor. Resistor adalah sebuah komponen elektronik yang difungsikan sebagai pemberi hambatan bagi arus listrik. Ternyata, setiap benda adalah resistor, karena pada dasarnya tiap benda dapat memberikan hambatan listrik. Karena tujuan rangkaian berbeda-beda, maka jumlah dan jenis resistor yang digunakan juga berbeda. Perbedaan dapat berupa pola respon hambatan terhadap suhu dan panas, nilai besaran hambatan, besarnya arus maksimum yang diijinkan untuk melewati rangkaian.

Pada peralatan seperti radio dan amplifier (model lama) sering dijumpai terdapat pengatur volume atau nada yang menggunakan tombol yang dapat diputar, tombol tersebut adalah salah satu contor resistor variabel, yaitu resistor yang dapat diubah-ubah nilaianya. Perubahan resistansi akan mengubah besar arus yang menggerakkan membran speaker.

Resistor memiliki besaran yang disebut hambatan (resistansi). Apa itu hambatan? Berikut ini penjelasannya. Dua buah kabel dihubungkan pada ujung-ujung resistor. Ketika kita berikan beda potensial pada kabel tersebut arus listrik mengalir melalui resistor. Besarnya arus sebanding dengan beda potensial. Resistansi, R (Ohm) didefinisikan sebagai rasio dari tegangan yang diberikan, V (Volt), dibagi kuat arus, I (Ampere), yang dihasilkan oleh tegangan.



Jika dituliskan dalam bentuk rumus, nilai resitansi adalah:


dimana :
R = resistansi (Ohm)
V = beda potensial (Volt)
I = arus (Ampere)

Resistor Tetap
Resistor yang umum dijumpai adalah Resistor Tetap, berbentuk silinder dengan dua kaki pin pnghubung. Terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna pada silinder, untuk mengetahui besaran hambatannya. Jadi dengan demikian,  tanpa mengukur dengan Ohm meter pun, dapat diketahui besar resistansi resistor menurut spesifikasi pabrik pembuatnya. Tapi, tentu saja, untuk proyek yang sensitif, setiap resistor perlu diuji besaran hambatannya,


Menurut standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) kode warna pada gelang silinder adalah sebagaimana yang ditunjukkan pada tabel berikut:


Gelang resistansi dibaca ujung badan resistor ke arah gelang toleransi. Gelang toleransi terpisah dari kumpulan gelang-gelang lainnya. Dengan demikian pengguna akan dengan mudah mengetahui nilai resistansi sebuah resistor.